Akibat Pendangkalan Sungai Kayan di Keruk - Kaltara Online

Tuesday, November 4, 2014

Akibat Pendangkalan Sungai Kayan di Keruk

Pendangkalan Sungai Kayan akibat sedimentasi yang cukup tinggi menimbulkan masalah bagi kapal barang untuk melakukan aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Kayan 1. Sehingga, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bulungan memulakan proyek pengerukan sedimen dengan titik awal di kawasan Jalan Sabanar Baru, Selimau 1, Tanjung Selor, siang kemarin.
Kepala Dinas PU Bulungan, Hasan Pemma didampingi Kasi Pembangunan Air Bidang Pengairan Dinas PU Bulungan, Irawan kepada Koran Kaltara menjelaskan pendangkalan Sungai Kayan di Selimau telah dilakukan pengerjaan tahap awal.
"Kami sudah mulai pengerjaan tahap awal normalisasi Sungai Kayan," singkat Hasan, kemarin.
Ia menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah menyusun program peren-canaan teknis dan telah lakukan penyusunan data untuk dipre-sentasikan. "Tapi, data yang telah kami susun belum lengkap untuk lakukan normalisasi sungai," katanya.
Karena itu, ia berharap sebelum presentasi, seluruh data penunjang harus rampung dan lengkap lebih dulu. Karena, proses tersebut terkait anggaran akan digunakan ketika telah melakukan pengerukan sedimen secara merata.
"Kami perlu data teknis yang lengkap. Misalnya jumlah kapal barang dalam satu bulan dan jenis kapal seperti apa yang masuk untuk lakukan bongkar muat barang. Bahkan, data jumlah muatan kapal juga diperlukan," ungkapnya.
Selain itu, untuk waktu rampungkan pengerjaan pengerukan sedimen Sungai Kayan ditarget berlangsung hingga 6 bulan. Meski diketahui, anggaran yang tersedia sangat minim, namun untuk menunjang roda ekonomi di Bulungan, pihaknya berupaya maksimal untuk lakukan tahapan pengerjaan pengerukan Sungai Kayan dengan baik.
"Kami sudah koordinasi ke PU Kaltara untuk masalah ini, khususnya persoalan biaya yang terbatas," ungkapnya.
Namun, proyek pengerukan sedimen itu telah dilakukan pelelangan proyek dengan bersumber dari APBD Bulungan. "Anggaran tahap awal yang digunakan sekitar Rp200 juta," sebutnya.
Ditambahkan Irawan, pengerjaan proyek pengerukan dalam sehari mengangkut 75 meter kubik memerlukan 15 kapal ponton, proses itu dilakukan dengan durasi 15 kali aktifitas hilir mudik kapal pengangkut sedimen.
"Nah, setelah tahap awal dikeruk, informasi diperoleh dari lapangan menyebut dari kedalaman yang diperoleh, hasil pengerukan sudah ada kapal yang bisa melintas," tambahnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga ingin perlebar sungai, tetapi untuk wujudkan itu perlu dana lebih besar. Sementara ketersediaan anggaran APBD Bulungan hanya Rp200 juta.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Bulungan, Baharuddin dikonfirmasi menyebut kedalaman Sungai Kayan minimal 4 meter. "Pernah ada kapal terbalik saat melintasi, karena itu harus dikeruk, sebab kedalaman kurang 4 meter," tambah Baharuddin.

Sumber : koran kaltim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments


EmoticonEmoticon