Banyak nasabah bank yang menyamakan tabungan pendidikan atau rencana dengan asuransi pendidikan unit – link. Padahal, keduanya memiliki risiko dan karakteristik yang sangat berbeda. Kesalahan ini seringkali menimbulkan permasalahan bagi nasabah dan juga bagi bank. Perlu memahami perbedaan keduanya, sebelum membeli, sehingga tidak salah pilih.
Di koran, saya beberapa kali membaca nasabah komplain kenapa nilai tabungan pendidikannya berkurang. Setelah diselidiki oleh bank, ternyata nasabah itu bukan membuka tabungan pendidikan, namun masuk ke asuransi pendidikan unit – link dimana saat itu kinerja investasi sedang menurun. Komplain nasabah ini terjadi karena pemahaman yang keliru soal mana tabungan pendidikan dan mana asuransi pendidikan berbasis unit – link.
Memang, jika hanya dilihat sekilas dan tidak diteliti cermat, keduanya tampak serupa. Sama – sama untuk menyiapkan dana pendidikan, memberikan proteksi asuransi dan investasi. Ditambah lagi, banyak nasabah yang memiliki literasi keuangan yang masih rendah.
Selain itu, di beberapa kantor cabang bank, saya amati bahwa posisi serta setting tempat duduk financial advisor (sales) bancasssurance, yang menjual unit – link, berdampingan dengan customer service. Implikasinya, nasabah kerap menganggap financial advisors bertugas sama dengan customer service, termasuk menjual produk tabungan.
Brosur dua produk yang berbeda ini pun hampir mirip. Dibawah ini adalah gambar brosur yang saya peroleh dari cabang Bank Mandiri. Yang satu adalah brosur tabungan rencana sedangkan yang satu lagi adalah brosur asuransi pendidikan. Sekilas keduanya tampak serupa, sama – sama memberikan janji membantu mempersiapkan dana pendidikan anak.
Oleh karena itu, saya ingin mengingatkan dan menggarisbawahi bahwa tabungan pendidikan atau rencana BERBEDA dengan asuransi pendidikan. Keduanya memiliki risiko dan return yang sama sekali berbeda. Salah pilih produk membuat kebutuhan Anda tidak terpenuhi, atau bahkan merugikan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Di koran, saya beberapa kali membaca nasabah komplain kenapa nilai tabungan pendidikannya berkurang. Setelah diselidiki oleh bank, ternyata nasabah itu bukan membuka tabungan pendidikan, namun masuk ke asuransi pendidikan unit – link dimana saat itu kinerja investasi sedang menurun. Komplain nasabah ini terjadi karena pemahaman yang keliru soal mana tabungan pendidikan dan mana asuransi pendidikan berbasis unit – link.
Memang, jika hanya dilihat sekilas dan tidak diteliti cermat, keduanya tampak serupa. Sama – sama untuk menyiapkan dana pendidikan, memberikan proteksi asuransi dan investasi. Ditambah lagi, banyak nasabah yang memiliki literasi keuangan yang masih rendah.
Selain itu, di beberapa kantor cabang bank, saya amati bahwa posisi serta setting tempat duduk financial advisor (sales) bancasssurance, yang menjual unit – link, berdampingan dengan customer service. Implikasinya, nasabah kerap menganggap financial advisors bertugas sama dengan customer service, termasuk menjual produk tabungan.
Brosur dua produk yang berbeda ini pun hampir mirip. Dibawah ini adalah gambar brosur yang saya peroleh dari cabang Bank Mandiri. Yang satu adalah brosur tabungan rencana sedangkan yang satu lagi adalah brosur asuransi pendidikan. Sekilas keduanya tampak serupa, sama – sama memberikan janji membantu mempersiapkan dana pendidikan anak.
Oleh karena itu, saya ingin mengingatkan dan menggarisbawahi bahwa tabungan pendidikan atau rencana BERBEDA dengan asuransi pendidikan. Keduanya memiliki risiko dan return yang sama sekali berbeda. Salah pilih produk membuat kebutuhan Anda tidak terpenuhi, atau bahkan merugikan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®